Jakarta – Sekitar 40 pegawai Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) mengikuti Public
Lecture: Australian Public Service Efficiency dengan menghadirkan Associate
Dean (International) Faculty of Social & Behavioural Sciences, Flinders
University, Australia Dr. Noore Alam Siddiquee pada Kamis (8/2)
di ruang rapat lantai 5 Kantor Pusat DJKN.
Kuliah umum yang dimoderatori oleh Kepala Subbagian Pengembangan dan
Kepemimpinan Sekretariat DJKN Neil E. Prayoga ini membahas upaya mendorong
efisiensi dan meningkatkan kinerja layanan publik seperti yang diterapkan di
Australia.
Sesi pertama merupakan sharing knowledge mengenai layanan publik
di Australia, beserta analisis apakah sistem tersebut dapat diterapkan di
Indonesia. Sesi ini juga membahas isu-isu terkait pelayanan publik saat ini.
Isu tersebut seperti Public Private Partnership
(PPP) sebagai bentuk kerja sama pemerintah dan swasta dalam pembangunan atau
pengelolaan untuk kepentingan publik.
“Publik memiliki ekspektasi tinggi
terhadap kinerja pemerintah sehingga pemerintah harus berupaya meningkatkan
kepuasan pelayanan publik, salah satunya melalui inovasi. Australia merupakan salah
satu pelopor dalam reformasi sektor pelayanan publik,” ujar Dr. Noore Alam
Siddiquee. Reformasi ini, lanjutnya, telah membawa perubahan besar pada
struktur dan operasional sektor pelayanan publik. Pemerintah Australia berupaya
meningkatkan kinerjanya melalui cara-cara yang inovatif, kreatif dan efisien,
seperti Centrelink.
Ia
menceritakan Centrelink
mulai digunakan pada tahun 1997 yang merupakan layanan publik terbesar
yang digagas oleh Department of Human Resources pemerintah Australia. Centrelink mencakup area layanan yang
luas, dimana pemangku kepentingan memperoleh informasi untuk tujuan tertentu.
Melalui sistem ini, tersedia layanan publik terlengkap mulai dari layanan
pencarian pekerjaan, layanan kesehatan, santunan, pencarian informasi
pendidikan, sampai perencanaan untuk masa tua dan lainnya.
Dalam kuliah umum ini, beberapa
peserta dengan antusias menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan materi yang
dibawakan serta membandingkan sistem tersebut jika diterapkan pemerintah
Indonesia.Usai tanya jawab, dilanjutkan degan sesi pengenalan kampus Flinders University dan hal-hal menarik
seputar melanjutkan pendidikan di Australia yang menjadi penutup public lecture siang itu. (Humas
DJKN/yf/nsw/rum)