Samarinda - Kick
off pelaksanaan Revaluasi BMN Tahun 2018 di wilayah kerja Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Samarinda dilakukan dengan
pelaksanaan Survei Lapangan obyek Revaluasi BMN yang berada pada penguasaan
Distrik Navigasi (Disnav) Kelas I Samarinda.
Hal tersebut ditandai
dengan dimulainya pelayaran menggunakan KN. Miang Besar milik Disnav Kelas I
Samarinda ke tiga lokasi Menara Suar pada 17-21 Januari 2018. Berangkat dari
Dermaga Distrik Navigasi yang berada di salah satu sisi Sungai Mahakam, KN.
Miang Besar memulai perjalanan menuju lokasi pertama yakni di Tanjung
Mangkalihat, Kabupaten Kutai Timur yang terletak di ujung hidung Pulau
Kalimantan. Pelaksanaan survey lapangan ini dilakukan bersamaan dengan jadwal
pergantian petugas jaga Menara Suar yang berlangsung 3 bulan sekali. Kapal
menempuh perjalanan selama kurang lebih 15 jam untuk mencapai perairan Tanjung
Mangkalihat kemudian dilanjutkan perjalanan darat sejauh + 3
km dengan jalan kaki menuju lokasi Menara Suar.
Selanjutnya, Tim
Pelaksana melakukan survei tanah sekaligus melihat bangunan yang ada di lokasi
Menara Suar. Sedangkan para petugas dari Distrik Navigasi menurunkan logistik
berupa bahan bakar, bahan makanan dan segala keperluan yang akan menjadi
persediaan bagi petugas jaga Menara untuk tiga bulan kedepan.
Pada sore hari
perjalanan dilanjutkan menuju Pulau Miang Besar di Kabupaten Kutai Timur juga,
walau masih dalam satu kabupaten, namun jarak yang mesti ditempuh lumayan lama
yaitu sekitar 9-10 jam pelayaran. Menjelang pergantian hari, pada 19 Januari
dini hari, Kapal Navigasi KN. Miang Besar tiba di perairan pulau dengan nama
yang sama. Tim menunggu hingga pagi hari untuk turun kedaratan karena sebagaimana
di Tanjung Mangkalihat untuk mencapai bibir pantai harus menggunakan boat kecil karena tidak ada dermaga
sebagai sarana sandar kapal.
Sore harinya Tim
melanjutkan perjalanan menuju perairan Sulawesi, tepatnya di Pulau Ambo,
Desa Balabalagan, Kec.Simboro dan Kepulauan, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Menara suar dilokasi ini berada dalam penguasaan Distrik Navigasi Samarinda
walaupun secara administratif berada dalam wilayah Mamuju, Sulawesi Barat. Tim
singgah ditempat ini selama satu hari penuh, setelah menyelesaikan survei dan
menunggu proses bongkar muat logistik, Tim Revaluasi menyempatkan diri
menikmati pemandangan pantai yang cukup indah dan melihat kondisi perkampungan
di pulau tersebut. Pulau ini cukup kecil dan dapat dijelajahi seluruh
wilayahnya hanya dalam waktu + 15 menit berjalan kaki.
Sore hari, Tim
melanjutkan perjalanan kembali ke Samarinda. Sama halnya ketika dalam
perjalanan keberangkatan, guncangan kapal mewarnai selama perjalanan pulang
akibat ayunan ombak. Akhirnya pada 21 Januari 2018, pukul 09.00 WITA kapal
kembali bersandar di Samarinda mengakhiri perjalanan yang menjadi pengalaman
baru bagi anggota Tim KPKNL Samarinda, bahkan bagi beberapa anggota Tim, karena
ini pertama kalinya melakukan pelayaran selama 5 hari.
Pengalaman ini akan menjadi
pengalaman yang tak terlupakan sekaligus akan menjadi pengingat bagi anggota
tim betapa luasnya wilayah Indonesia. Bukan hanya pulau besar, kota besar, dan
wilayah yang ramai saja. Masih ada saudara-saudara kita yang tinggal ditempat
yang terpencil dan jauh dari keramaian dengan berbagai keterbatasan yang ada.
Jangankan sinyal telekomunikasi, listrik pun masih sangat terbatas. Hal ini
akan menjadi tantangan tersendiri bagi rekan-rekan di KPKNL yang mempunyai wilayah
kerja berupa daerah kepulauan. Dimana dituntut harus menuntaskan target
Revaluasi BMN tahun 2018 hingga TUNTAS. Indonesia Tanah Airku, membentang dari
Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote. (HI KPKNL Samarinda)