Jakarta - Direktur Jenderal Kekayaan
Negara Isa Rahmatarwata memberikan apresiasi atas kerja keras segenap jajaran
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) sehingga pencapaian hasil revaluasi
Barang Milik Negara (BMN) tahun 2017 yang mencapai 102,34 % dari target dengan
baik. Hal ini diungkapkannya saat memberikan arahan dalam acara Rapat Kerja
Terbatas Revaluasi BMN pada Rabu (17/1) di Hotel Swissbell , Jakarta.
“Saya apresiasi dan terima kasih
kepada seluruh jajaran DJKN karena revaluasi
tahun 2017 kemarin mencapai target 102,34 persen,”
ucapnya di hadapan
peserta rakertas. Pembukaan rakertas ini dihadiri oleh Sekretaris DJKN, para
direktur, Kepala Kanwil DJKN Jakarta, kepala bagian penilaian dan pengelolaan
kekayaan negara seluruh kanwil serta diikuti oleh seluruh kepal seksi penilaian
dan pengolaan kekayaan negara seluruh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang (KPKNL).
Namun, Dirjen Kekayaan Negara mengingatkan
bahwa kerja keras belum berakhir. Tantangan yang tidak kalah beratnya ke depan
sudah menanti. Untuk itu, ia berharap agar seluruh jajaran memanfaatkan awal
tahun ini sebagai momen untuk melakukan introspeksi dan evaluasi atas
pelaksanaan revaluasi BMN Tahun 2017 yang telah dilakukan bersama dan agar mempersiapkan
diri untuk dapat mencapai target revaluasi BMN Tahun 2018 yang lebih baik dan
berkualitas. “Jangan menjawab tantangan dengan keluhan, kita akan hadapi challenge 2018 ini dengan semangat dan
bekerja lebih cermat, karena tantangan 2018 ini jauh lebih besar,” ujarnya.
Terkait waktu penyelesaian revaluasi tahun 2018, Isa
menargetkan tidak sampai satu tahun namun hanya tujuh sampai delapan bulan
untuk menyelesaikannya. Jika dilihat dari sisi jumlah maka target 2018 ini
mencapai dua kali lipat dari tahun 2017. Ia mencontohkan revaluasi di Sumatera
Utara akan empat kali lebih banyak dari tahun lalu. Di sisi waktu penyelesaian
juga hanya bertambah sekitar dua kali lebih banyak dari tahun lalu. “Untuk itu,
harus direncanakan lebih cermat dan detail,
serta bagaimana mengalokasikan waktu. Ini merupakan challenge yang harus kita hadapi,” katanya dengan memberi contoh.
Lebih lanjut, ia membeberkan agar DJKN
mencoba berbagai strategi dan tidak perlu takut salah karena dalam menggunakan strategi ada
yang sekali sukses, namun ada yang hingga dua kali atau bahkan lebih baru berhasil. Untuk
itu, agar dicermati bagaimana menangani kegiatan revaluasi misalnya segmen per segmen
ditekuni dan bergantung pada banyak hal. “Semua tergantung dengan situasi yang
dihadapi, bagaimana managerial-nya,” tutur Isa.
Pria kelahiran Jombang Jawa Timur ini
juga mengingatkan agar mengkoordinasikan tim dengan baik karena ada tantangan
yang lain yaitu bagaimana mengelola anggaran. Sesuai arahan Menteri Keuangan, seluruh
jajaran Kementerian Keuangan diminta bekerja lebih efisien. Efisiensi tidak
boleh menjadikan kecil hati dan pekerjaan tidak maksimal karena semuanya pasti
ada jalan keluar. “Kuncinya adalah perencanaan secara detail, kombinasikan tim
dengan tepat, dan sesuaikan timing-nya,”
pesannya.
Dirinya menghimbau agar apa yang sudah
dilakukan di awal-awal bekerja, maka harus dilakukan evaluasinya sehingga harus
dipastikan bahwa hasil dari revaluasi sesuai dengan yang diharapkan. Artinya,
database lebih akurat hingga isu dan statusnya harus dipastikan kebenarannya.
Dengan database yang lebih baik maka diharapkan data nilai akan lebih up to date, sehingga underlying asset penerbitan Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN) dapat lebih efisien. “Saatnya mereview dan melakukan evaluasi yang
sungguh-sungguh, karena akan di-review
juga oleh auditor.Jangan sampai ada anggapan kita bekerja asal-asalan, report tidak bisa diandalkan,
rekonsiliasi tidak dilakukan,” katanya.
Menurutnya, hal ini harus dilakukan agar
tidak sampai mengulang proses karena ketidakyakinan auditor. Namun, juga
berkoordinasi dengan unit Kepatuhan Internal utk me-review secara prosedural, secara standar apakah laporan yang
dihasilkan dapat diandalkan.
Untuk tahun 2018, DJKN harus memulai
dengan sistem yang lebih baik, ada pendekatan-pendekatan untuk cek dan ricek
hasil dan memastikan mitra paham dengan penilaian yang dilakukan sehingga tidak
ada isu perbedaan catatan di antara Kementerian/Lembaga (K/L).
“Salah satu kunci keberhasilan
revaluasi BMN adalah kemampuan berkomunikasi dan berkoordinasi. Saya sangat
berharap kita memastikan bahwa mitra kita K/L paham terhadap revaluasi BMN yang
kita lakukan,” ungkapnya.
Iapun menghimbau agar komunikasi
dengan pimpinan-pimpinan di K/L dapat dilakukan ditingkat Kanwil dan KPKNL dan
ini tantangan tambahan selain kemampuan teknis dan laporan yang kredibel. Selain
itu, DJKN juga harus meningkatkan hubungan partnership bermitra agar mitra tidak
ketinggalan maupun lari lebih awal.
Untuk menumbuhkan semangat revaluasi,
Dirjen Kekayaan Negara mengadakan lomba dalam menceritakan kejadian yang unik,
sukses ataupun perjuangan selama revaluasi baik dalam bentuk cerita, foto
maupun video yang menarik sehingga diharapkan banyak orang mengenal DJKN.
“Buat cerita menarik tentang revalauasi baik
cerita, foto, atau rekaman video. Saya yakin KPKNL bisa membuat dua atau tiga
cerita dan dibukukan. Dari lomba ini diharapkan banyak orang mengenal kegiatan
DJKN, mampu menumbuhkan kecintaan pada DJKN bahkan kecintaan pada negara,”
pungkasnya. Hingga berita ini ditulis, acara masih berlangsung dan direncanakan
hingga tiga hari ke depan mulai 17-19 Januari 2018. (Humas DJKN/007/JW/AR/HYS)