Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Penghujung Tahun, DJKN dan WAVES Menyusun Program Kegiatan Tahun 2018
Ali Ridho
Kamis, 14 Desember 2017 pukul 11:24:25   |   677 kali

Jakarta – Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-lain (PNKNL) Purnama T. Sianturi menyampaikan, bahwa untuk menjaga kerja sama antara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) bersama dengan Program Wealth Accounting and Valuation of Ecosystem Services (WAVES), terutama dalam pengarusutamaan (mainstreaming) pengakuntansian Sumber Daya Alam (SDA), perlu didiskusikan mengenai bentuk kerja sama yang akan dilaksanakan pada tahun 2018. Hal tersebut disampaikan dalam pembukaan acara Focused Group Discussion (FGD) Membangun Work Plan, Roadmap, dan Capacity Planning bagi Penyusunan Laporan Potensi Fiskal SDA bersama dengan WAVES Task Team Leader Juan Pablo Castaneda pada hari Selasa, 5 Desember 2017 di Ruang Rapat Dit. PNKNL Lantai 5 Utara.

FGD ini dihadiri oleh Direktur PNKNL Purnama T. Sianturi, Tenaga Pengkaji Restrukturisasi, Privatisasi, dan Efektivitas Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) Arik Hariyono, Task Leader WAVES Juan Pablo Castaneda, Country Coordinator WAVES untuk Indonesia Farhan Helmy, dan perwakilan Direktorat Penilaian, dan perwakilan DJA.

Direktur PNKNL Purnama T. Sianturi menyampaikan, bahwa dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2017 tentang Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup, peran DJKN dalam penyajian SDA berada di dua hal. Pertama, DJKN sebagai supporting unit melakukan penilaian SDA atas permintaan BPS untuk penyusunan Neraca SDA LH. Kedua, DJKN sebagai pengguna data Neraca SDA LH untuk bahan penyusunan Laporan Potensi Fiskal SDA.

Penyusunan Laporan Potensi Fiskal SDA membutuhkan pegawai yang memiliki kemampuan dan keterampilan, terutama dalam melakukan analisis potensi fiskal dari sektor SDA. Kerja sama antara DJKN dan WAVES diharapkan lebih bersifat teknis dan tepat sasaran sesuai kebutuhan organisasi, yaitu berupa pendampingan penyusunan Laporan Potensi Fiskal SDA, terutama terkait analisis untuk memastikan dan meyakinkan metodologi yang berlaku internasional. Oleh karena itu, perlu dilakukan capacity building  terhadap pegawai DJKN.

Menanggapi hal tersebut, Mr. Juan Pablo Castaneda menyampaikan, bahwa pengarusutamaan pengakuntansian SDA merupakan tugas WAVES. Capacity building adalah salah satunya. Harapan DJKN dalam capacity building tersebut sejalan dengan misi WAVES. Lebih lanjut, Mr. Juan menyampaikan, bahwa tantangan selanjutnya bagaimana menghubungkan data SDA tersebut ke dalam kebijakan. Hal yang sama disampaikan juga oleh Farhan Helmy, “Capacity building dimulai dari pemahaman pengakuntansian Natural Capital Account (NCA), sehingga terjadi kesamaan pemahaman di antara berbagai instansi terkait.”

Tenaga Pengkaji RPEKND Arik Hariyono menyampaikan, bahwa kebutuhan organisasi (DJKN) lebih mengerucut pada aspek fiskal di bidang SDA, dan mengingat kebutuhan yang mendesak untuk penyusunan RPMK tentang Tata Cara Penyusunan dan Pelaporan Laporan Potensi Fiskal SDA, pelaksanaan capacity building diharapkan dilaksanakan di awal tahun 2018. Sedangkan Kasubdit Penilaian Bisnis SDA Muhamad Nahdi menyampaikan, bahwa selama tahun 2009 s.d. 2015, Direktorat Penilaian telah melaksanakan penilaian SDA di tujuh Taman Nasional (TN) di antaranya penilaian TN Gunung Gede Pangrango (2009), TN Ujung Kulon (2010), TN Sebangau, (2011), dan TN Gunung Rinjani (2014). Selain itu, juga dilakukan beberapa  pilot project penilaian SDA berupa timah di tahun 2016 dan panas bumi (geothermal) di tahun 2017.

Pelaksanaan FGD dilanjutkan  dengan beberapa agenda pembahasan berikutnya seperti perlunya penentuan prioritas akun SDA yang akan diisi dalam Laporan Potensi Fiskal SDA, pembuatan time line penyusunan laporan, serta pemetaan institusi (institutional mapping).  (KNL II)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini