Jakarta - Hari kedua pelaksanaan Pekan
Transformasi pada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) diisi dengan
kegiatan cerita transformasi bersama Direktur Jenderal (Dirjen) Kekayaan Negara
Isa Rachmatarwata, Rabu (08/11). Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB ini diselenggarakan
di Aula DJKN, lantai 5 Selatan Gedung Syafrudin Prawiranegara II, Jalan
Lapangan Banteng Timur 2-4 Jakarta.
Pria yang akrab disapa Isa ini menceritakan
bagaimana perjalanan hidup yang ia lalui sehingga menjadi seorang Direktur
Jenderal. Bahkan Isa mampu membagi fase hidupnya menjadi 4 (empat) bagian,
yaitu 1) Fase lahir sampai dengan lulus SMA, 2) Fase Kuliah, 3) Fase Bekerja
sebagai staf sampai dengan Eselon III di Kementerian Keuangan, serta 4) Fase
Bekerja sebagai Eselon II sampai dengan menjadi Eselon I di Kementerian
Keuangan. Menurutnya, pada masing-masing fase mengandung pengalaman dan cerita
yang mampu memberikan pembelajaran hidup serta dorongan untuk bertransformasi
menjadi seseorang yang lebih baik.
Pria yang merupakan lulusan Institut Teknologi
Bandung (ITB) dengan jurusan matematika ini mengungkapkan bahwa hidup yang ia
jalani merupakan hidup yang so predictable dan not
colorful. Isa tidak menampik bahwa salah satu faktor yang mempengaruhinya
adalah pola pikir seorang matematikawan yang penuh logika dan cenderung kaku.
Namun, Isa menyampaikan bahwa dia selalu ingat
petuah dari ayahnya bahwa “Kalau kamu jago matematika, everything will
be easy”, tuturnya. Pesan itu ternyata memang benar-benar Ia rasakan,
“logika matematika merupakan logika yang bersifat universal, sehingga apabila
logika itu kita kuasai maka logika keilmuan lain dapat dengan mudah dipahami”,
terangnya.
Hidup Isa memang tidak bisa terlepas dari
matematika. Isa menceritakan bahwa Ia termasuk orang pertama yang direkrut oleh
Kementerian Keuangan yang berasal dari latar belakang matematika. Oleh
karenanya pada momen berbagi cerita tersebut Isa menyampaikan rasa terima
kasihnya secara khusus kepada orang yang membuat dia mencintai matematika,
yaitu ayah dan guru matematikanya.
Isa menceritakan bahwa ketika menjadi seorang
staf, hubungan staf dengan seorang Dirjen itu sangatlah jauh. “Jadi saya sangat
bersyukur bahwa saat ini kondisi seperti itu tidak lagi terjadi. Saat ini
seorang Dirjen bahkan dapat berinteraksi secara langsung dengan para stafnya
seperti pada kegiatan ini”, tuturnya. Menurutnya perubahan itu merupakan salah satu
perubahan positif yang Ia rasakan.
Isa juga menceritakan bahwa pada awalnya Ia
sempat tidak ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, karena
merasa sudah menikmati pekerjaan sebagai salah satu anggota tim yang menyusun
sebuah regulator. Namun, karena desakan dari atasannya dan kebutuhan
Kementerian Keuangan akan seorang aktuaria, maka Isa memutuskan untuk mengambil
pendidikan Master Matematika di University of Westerloo, Kanada sekaligus men-challenge dirinya
untuk dapat bergabung ke dalam asosiasi aktuaris profesional di level
internasional atau Associate of The Society of Actuaries. “Jangan
lelah untuk terus menerus men-challenge diri sendiri guna mencapai
prestasi-prestasi yang luar biasa”, pesannya.
Pada akhir sesi, Isa memberikan pesan bahwa
sesuatu yang kecil sekalipun bisa mengubah warna dari organisasi. “Oleh
karenanya kita harus memiliki passion untuk tidak merendahkan
hasil yang dicapai dari tindakan yang telah dilakukan”, tutupnya.
Setelah paparan selesai, Isa melakukan
penandatanganan janji transformasi dan diikuti oleh para pejabat eselon II di
lingkungan Kantor Pusat DJKN.
(Humas DJKN)