Sleman - DIY, Dalam suasana Ramadhan
tidak mengurangi semangat petugas KPKNL Yogyakarta dalam melaksanaan lelang di
daerah Utara Kota Yogyakarta, tepatnya di Universitas Gajah Mada (UGM).
Bertempat di Ruang Direktorat Aset Gedung Pusat UGM, pihak Direktorat Aset UGM
menyelenggarakan lelang Barang Milik Universitas (BMU) dengan penawaran melalui
Aplikasi Lelang Elektronik (ALE). Acara yang berlangsung pada tanggal 21 Juni
2017 dibuka oleh Edi Prasetyo Kepala Sub Direktorat Sarana Direktorat Aset UGM
dengan didampingi sejumlah jajarannya untuk menyaksikan pelaksanaan lelang ALE
ini.
Dalam sambutannya Edy mengungkapkan bahwa UGM bermaksud menghapus
BMU berupa bangunan gedung di beberapa lingkungan Fakultas UGM, dimana sudah
dalam kondisi rusak berat dan sudah tidak sesuai lagi dengan tupoksi UGM.
Penghapusan tersebut akan dilaksanakan dengan penjualan di depan umum/lelang
BMU melalui ALE. “Kami sangat berterima kasih atas sinergi yang telah terjalin
sangat baik antara Universitas Gajah Mada dengan KPKNL Yogyakarta khususnya
dalam membantu pelaksanaan lelang,” ujar Edi mengapresiasi KPKNL Yogyakarta.
Ditambahkan bahwa pelaksanaan lelang dengan ALE memiliki keuntungan lebih
dibanding lelang konvensional, karena harga lelang yang terbentuk menjadi
optimal.
Pelaksanaan lelang dipandu oleh Pejabat Lelang Klas I Suci
Wulandari, dan barang yang dilelang sebanyak 1 (satu) paket bangunan untuk
dibongkar, yang terdiri dari 10 (sepuluh) unit bangunan gedung 1 lantai dengan
lokasi seluas ± 1.701 m² dengan kondisi apa adanya. Meskipun bukan melalui
lelang konvensional, lelang dengan ALE ini tidak mengurangi antusias masyarakat
untuk mengikutinya, hal ini terbukti dengan banyaknya warga yang mengikuti
lelang.
Dari semua bangunan gedung yang dilelang seluruhnya laku terjual
dengan total nilai lelang sebesar Rp.217.000.000,00 atau kurang lebih 250% dari
harga limit. Dengan hasil yang cukup besar ini merupakan kepuasan dari pihak
UGM dalam melaksanakan penjualan BMU melalui lelang ALE.
Sejalan dengan penjelasan di atas, Suci Wulandari menambahkan
bahwa dengan lelang ALE dapat lebih Efisien karena peserta lelang
tidak perlu hadir dalam pelaksanaan lelang, Kompetitif karena
peserta menawar dengan harga yang sebenarnya sehingga dapat mencapai harga
lelang yang optimal, dan Adil karena peserta mengajukan
penawaran bebas tanpa tekanan/aman dan harga lelang yang optimal memberikan
keadilan kepada penjual, pemilik barang, pembeli dan negara.
Pada kesempatan
terpisah, Kepala KPKNL Yogyakarta Guntur Riyanto juga memberikan apresiasi atas
suksesnya pelaksanaan lelang BMU UGM di Sleman - DIY tersebut. Guntur berharap,
ke depannya karena adanya kebutuhan untuk meningkatkan pelayanan publik serta
lebih memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, lelang ALE ini merupakan
pilihan yang tepat bagi stakeholder maupun masyarakat luas
dalam rangka jual beli. (Penulis/fotografer: Seksi HI)