Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
DJKN dan Bank Mandiri Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Lelang
Agus Widayat
Jum'at, 16 Juni 2017 pukul 17:32:40   |   710 kali

Jakarta - Dalam rangka optimalisasi lelang eksekusi Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan (UUHT) dan eksekusi Jaminan Fidusia, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sepakat melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama pelaksanaan lelang agunan kredit pada Jumat, 16 Juni 2017 di Kantor Pusat DJKN Jakarta.

Penandatanganan ini merupakan pembaruan dari perjanjian serupa yang dilaksanakan pada 28 November 2015 silam. Kedua belah pihak berkomitmen memperkuat kerja sama yang selama ini telah terjalin baik.

Direktur Jenderal (Dirjen) Kekayaan Negara Sonny Loho dalam sambutannya menyatakan bahwa lelang eksekusi hak tanggungan dan jaminan fidusia adalah bagian dari law enforcement. "Di 2016, permohonan lelang jenis ini cukup tinggi, yaitu mencapai 75,2 % dari seluruh permohonan lelang yang diajukan ke DJKN. Hal ini menunjukkan masalah penyelesaian kredit macet masih menjadi tantangan besar bagi perbankan kita," tutur Sonny. Menurutnya perlu dilakukan upaya yang lebih keras dari seluruh unsur agar pelaksanaan lelang eksekusi dapat membuahkan hasil optimal. Selama ini DJKN terus men-support melalui berbagai inovasi dan simplifikasi proses bisnis. "Salah satu bentuknya adalah penayangan objek lelang di website resmi DJKN agar tersosialisasikan baik kepada masyarakat luas." terangnya.

Lebih lanjut Sonny berharap, ke depan sinergi kedua institusi makin baik. Dijelaskannya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sudah cukup lama manjalin hubungan dengan Bank Mandiri. Dimulai sejak pembinaan BUMN masih berada di Kemenkeu hingga saat ini. "Hubungan baik inilah yang perlu dijaga dan ditingkatkan supaya satu sama lain dapat saling mendukung potensi yang ada." pungkasnya

Sebelumnya, Direktur Lelang DJKN Lukman Effendi melaporkan bahwa capaian hasil lelang eksekusi hak tanggungan dan jaminan fidusia 2016 adalah sebesar Rp3,37 triliun, meningkat cukup tajam jika dibanding 2015 yaitu sebesar Rp2,58 triliun. "Kenaikan sebesar ini (Rp1,15 triliun) belum pernah dialami pada tahun tahun sebelumnya." ujar Lukman. Dilaporkannya juga, masih ada potensi capaian hasil lelang yang lebih besar di masa mendatang. "Untuk mewujudkan hal tersebut kami telah melakukan koordinasi dengan bank-bank pemohon lelang terbesar, Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara), Inspektorat Jenderal Kemenkeu dan Otoritas Jasa Keuangan agar pelaksanaan lelang makin baik." tandasnya.

Lukman kemudian mengapresiasi capaian lelang atas permohonan Bank Mandiri yang secara umum cukup menggembirakan. Prosentase laku lelang eksekusi atas permintaan Bank Mandiri pada 2015 sebesar 9,48%, dan 2016 sebesar 10,24%. "Secara nilai 2015 Rp282,8 miliar menjadi Rp345,3 miliar. Kenaikan prosentase ini berpengaruh secara signifikan terhadap capaian hasil lelang." tutupnya.

Sementara itu, pada kesempatannya, Direktur Utama (Dirut) Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan bahwa kurun 2015-2016 peningkatan Non Performance Loan (NPL) di Bank Mandiri cukup signifikan. "Dengan demikian frekuensi lelang tentunya akan meningkat. Peningkatan lelang ini diharapklan dapat menurunkan NPL Bank Mandiri serta dapat meningkatkan penerimaan negara dan dividen." ungkap Kartika.

Lebih lanjut Kartika mengatakan, untuk menunjang agar proses lelang menjadi efktif, Bank Mandiri akan menyiapkan database aset yang akan dilelang secara periodik serta dokumen lelang yang akurat dan komprehensif. "Dengan semakin paham mengenai market dan membedakan kualitas portofolio aset yang akan dilelang, ke depan Bank Mandiri akan lebih agresif dalam pelaksanaan lelang." sebut Kartika. Harga limit lelang pun akan dibuat lebih realistis sehingga peningkatan laku lelang menjadi lebih baik lagi. Bank Mandiri juga akan melakukan pemasaran objek lelang yang dikemas secara menarik dan mencoba memasarkannya kepada nasabah prioritas Bank Mandiri.

Paska penandatanganan perjanjian kerja sama antara kedua belah pihak, Dirjen Kekayaan Negara dan Dirut Bank Mandiri didaulat meresmikan Kokpit Lelang, sebuah ruangan yang diproyeksikan menjadi pusat informasi lelang. Saat ini, wahana tersebut utamanya digunakan untuk memantau capaian lelang di seluruh Indonesia secara real time atau semacam dashboard. Kokpit Lelang juga dilengkapi perpustakaan dengan sejumlah koleksi buku dan peraturan lelang yang ke depan diharapkan menjadi tempat rujukan hal-hal terkait lelang. (Humas DJKN)

Hrs/Uun/@wD

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini