Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita Media DJKN
Kakanwil DJKN Kalbar Dorong Perkembangan Ekonomi Di PLBN Aruk
Pontianak Post, 11 Desember 2019
 Kamis, 12 Desember 2019 pukul 07:44:00   |   294 kali

Pontianak,(09/12) Kanwil DJKN Kalimantan Barat rapat pembahasan pengembangan wilayah perbatasan Aruk dengan mengundang instansi terkait antara lain Kepala BIN, BNPP, Kanwil Bea Cukai, Kanwil Kumham, Pemkab Sambas dan Kementerian PUPR. Kepala Kanwil DJKN Kalimantan Barat, Edward UP Nainggolan, menyampaikan bahwa Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk yang telah dibangun dengan megah, harus dioptimalkan dan dimanfaatkan untuk perekonomian rakyat.


PLBN Aruk didirikan diatas tanah seluas 262.063 m2 dengan menelan biaya ratusan miliaran rupiah terdiri dari zona inti dan zona pendukung. Untuk zona inti terdapat bangunan pemeriksaan terpadu, bangunan gudang sita, car wash, check pointhardscape dan landscape kawasan. Di zona pendukung telah berdiri pula bangunan Wisma Indonesia, Mesjid, Gereja, Pasar dan food court.


Dari data Bea dan Cukai diketahui sepanjang tahun 2019 hingga bulan November komoditi ekspor masyarakat berupa jeruk, nanas, buah naga, kelapa, durian dan petai sedangkan impor dari negara tetangga berupa beras, sosis, gula pasir, minyak goreng, gas, bawang putih, kentang, daging sapi, milo refil. “Ekspor dari masyarakat Indonesia yang memanfaatkan PLBN Aruk baru sebatas hasil bumi sedangkan impor kita berupa barang olahan, perlu perhatian khusus dari Pemerintah Daerah untuk hal ini”, lanjut Edward.


Kepala Badan Intelijen Daerah Kalimantan Barat, Brigjen Polisi Sony Arifianto menyampaikan, dari informasi tersebut berarti negara belum dapat memenuhi kebutuhan warga Sambas. “Untuk itu diharapkan Pemkab Sambas harus lebih berperan aktif untuk mencukupi kebutuhan masyarakatnya,  sedangkan untuk pengamanan dan sterilisasi perlu ditingkatkan lagi SOP pengawasannya” pungkas Sony.


Kepala PLBN Aruk, Purwoto menyampaikan bahwa tanggal 5 Desember 2019 dilakukan ekspor ubur-ubur seberat 3,8 ton dan menurut data yang ada ekspor masyarakat sudah mulai beragam.  Untuk peningkatan sterilisasi pihak PLBN juga telah melakukannya dengan melengkapi fasilitas Gerbang Otomatis dan xray cargo.  Purwoto juga menyampaikan telah tersedia 30 booth di Pasar Wisata Aruk, namun baru terisi 18, diharapkan pihak Pemkab Sambas dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Barat agar lebih berperan menampilkan produk-produk asli daerah Kalimantan Barat dan mengisi sisa slot yang kosong.

Pada akhir pertemuan, Edward menyampaikan akan berkoordinasi dengan Pemprov Kalbar dan Pemkab Sambas untuk menindaklajuti hasil pertemuan ini. Edward berharap masukan yang efektif dari acara ini dapat bermanfaat untuk pengembangan PLBN Aruk dan masyarakat Kabupaten Sambas pada khususnya serta mengoptimalkan hasil pembangunan yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia.

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini