Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita Media DJKN
Dua BUMN Teken Kerja Sama Smelter Di Nigeria
Rakyat Merdeka | Senin, 15 Oktober 2018 | halaman : 15
 Selasa, 16 Oktober 2018 pukul 08:16:23   |   290 kali

PEMERINTAH melalui kementerian keuangan (kemenkeu) mempromosikan berbagai proyek strategis di Indonesia dihadapan beberapa menteri keuangan sejumlah negara Afrika dan Asia.

Dua proyek yang telah disepakati adalah skema pembiayaan yang dilakukan oleh Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank dengan PT Timah Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk terkait proyek smelter di Nigeria, Afrika Barat. Namun sayangnya, untuk proyek tersebut, belum disebutkan secara rinci.

"Ruang lingkup kesepahaman adalah pengerjaan proyek bersama, serta komitmen LPEI untuk memberikan dukungan pembiayaan investasi dan atau modal kerja ekspor," tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani usai menghadiri agenda MoFA Event Minister invited to attend Working Luncheon on Indonesia Financing Scheme Launching the Government Regulation of National Export Financing Policy dalam rangkaian IMF-World Bank Annual Meeting 2018, di Sofitel Nusa Dua, Bali, kemarin.

Pada agenda pertemuan kemarin, dihadiri Indonesia Eximbank berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Kementerian Luar Negeri serta. Sejumlah BUMN strategis juga menyelenggarakan Parallel Event yang fokus membahas skema Pembiayaan Indonesia.

Sri Mulyani menjelaskan, Parallel Event yang bertajuk Working Luncheon on Indonesia Financing Scheme ini menjadi pertemuan bersejarah dan memiliki nilai strategis,di mana Indonesia secara individu melakukan pertemuan dengan para menteri keuangan negara mitra di pasar prospektif.

"Pertemuan ini menjadi terobosan konkret Indonesia pada rangkaian kegiatan PT IMF-WBG, terutama dalam meningkatkan ekspor dan impor Indonesia ditengah trade war yang terjadi." tuturnya.

BUMN strategis yang menghadiri pertemuan adalah PT Pindad, PT LEN Industri.Bio Farma, PTTimah, PTINKA.PTDirgantara Indonesia, PT Kimia Farma, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan Peruri.

Sri Mulyani menegaskan, Indonesia berkomitmen meningkatkan kerja sama ekonomi dengan pasar prospektif, sesuai arahan Presiden RI. Ia berharap, dengan adanya pertemuan bersama mitra RI di pasar prospektif, dapat disusun sebuah kebijakan dan terobosan yang sesuai dengan harapan para mitra RI.

Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan yang memimpin bersama pertemuan tersebut menuturkan, langkah penting bagi Indonesia untuk terus memperkuat regulasi nasional dan menciptakan inovasi-inovasi. Hal ini dinilai perlu guna menghadapi kendala yang dirasakan BUMN dan pelaku usaha RI ketika melakukan ekspansi usahanya, terutama ke pasar Afrika.

"Altematif yang dapat ditempuh Pemerintah Indonesia adalah dengan mengembangkan skema counter-purchase. Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan mengingat pentingnya dilakukan penguatan strategi pembiayaan ekpor Indonesia," ujarnya.

Sebagai informasi, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan serangkaian kebijakan fiskal, termasuk pemberian Penugasan Khusus Ekspor kepada LPEI atau yang disebut juga dengan National Interest Account (NIA) untuk mendukung program ekspor nasional atas biaya Pemerintah.

NIA adalah penugasan khusus oleh Pemerintah melalui menteri keuangan kepada LPEI untuk memberikan fasihtas pembiayaan, penjaminan, atau asuransi kepada proyek-proyek yang dianggap strategis oleh Pemerintah namun sulit dilakukan oleh Lembaga keuangan komersial lain.

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini