Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Artikel DJKN
KESEMPURNAAN: SEBUAH CATATAN RINGAN
N/a
Sabtu, 09 Januari 2016 pukul 12:55:26   |   1144 kali

KESEMPURNAAN: SEBUAH CATATAN RINGAN
Oleh: Cepi Kurniadi
Kepala Subbagian Umum KPKNL Jambi

 

Ketika Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengumumkan Rapor Akuntabilitas Kinerja Kementerian/Lembaga beberapa waktu lalu yang menempatkan Kementerian Keuangan di posisi teratas dengan nilai 83,59[1], kebanggan memenuhi dada seluruh insan Kementerian Keuangan tidak terkecuali penulis. Tidak saja bangga karena turut menjadi bagian dari sebuah organisasi yang mengedepankan kualitas kinerja, namun juga bangga karena pencapaian tersebut dapat dibuktikan dengan seluruh mekanisme pengelolaan kinerja yang telah kita jalani selama ini.

Perbincangan ringan yang penulis lakukan dengan para senior beberapa waktu lalu, seolah seperti mengendarai sebuah mesin waktu, mendengarkan kesaksian pengalaman bertugas di masa lalu ketika pengawasan terhadap potensi fraud belum begitu seketat seperti sekarang ini. Ketika core business masih terpusat di Pengurusan Piutang Negara dan Lelang, para senior sering menganalogikan tugas seperti cara memetik buah di pohon yang tinggi. Ada yang melaksanakan tugas seperti memetik buah dengan cara memanjat pohon. Cara ini dilakukan oleh petugas yang melakukan pekerjaan hanya berdasarkan kebiasaan tanpa inovasi sehingga penyelesaian tugas menjadi kurang efektif dan efisien. Ada juga petugas yang melaksanakan pekerjaan diibaratkan seperti mendapatkan buah dengan cara lebih cerdas, yaitu dengan menggunakan alat bantu berupa galah bambu. Cara ini dilakukan oleh petugas yang memberikan sentuhan inovasi dalam penyelesaian tugasnya tanpa melanggar ketentuan dan kode etik.

Selain itu ada cara-cara lain yang merugikan. Cara pertama diibaratkan dengan melempari buah dengan batu agar buah tersebut jatuh ke tanah. Cara ini dilakukan oleh oknum petugas yang kurang memiliki integritas dengan melanggar ketentuan dan kode etik. Hal ini tentu saja merugikan, karena selain dapat mencelakai diri sendiri juga dapat mencelakai orang lain. Cara terakhir yang paling merugikan adalah dengan menebang pohonnya untuk mendapatkan buah. Cara yang terakhir ini dilakukan oleh oknum petugas tersebut tentu saja dapat membahayakan kelangsungan organisasi. 

Bagi Penulis pribadi, selama 15 tahun masa pengabdian, menyaksikan organisasi ini tumbuh dan berkembang merupakan pengalaman yang sangat berharga. Dari organisasi yang ‘hanya’ berbentuk Badan sehingga menjadi ‘Direktorat Jenderal’ seperti sekarang ini, tidak mungkin terjadi jika Sumberdaya Manusianya tidak dapat diandalkan atau gamang menghadapi perubahan. Seiring berjalannya waktu, kesiapan untuk berubah pun mulai ditunjukkan. Dimulai dengan tugas Inventarisasi dan Penilaian Barang Milik Negara di tahun 2007 yang berhasil dengan gemilang, DJKN mulai membuktikan kapasitasnya. Dan saat ini tugas mahaberat mengelola aset Negara berada di pundak kita.

Beberapa tahun terakhir, dengan pencapaian yang telah diraih, penulis optimis tugas seberat apapun akan dapat kita selesaikan dengan baik sepanjang kita siap beradaptasi dengan perubahan dan senantiasa mengasah peningkatan kompetensi menuju kesempurnaan. Disamping itu, berbagai upaya dilakukan untuk mencegah dan menutup celah fraud yang dapat menggerogoti kesehatan organisasi. Mulai dari upaya pengenaan hukuman disiplin bagi pegawai yang melanggar ketentuan, pengendalian Gratifikasi, pembentukan unit Kepatuhan Internal hingga peluncuran aplikasi whistleblowing system (WiSe) di Tingkat Kementerian.

Sebagai penutup tulisan ringan ini, izinkan penulis mengutip quotes dari seorang atlet lari berkebangsaan St. Kittsian, Kim Collins. Sebagai seorang atlet, prestasi membanggakan yang pernah Collins raih yaitu juara lomba lari 100 meter pada 2003 Word Championship [2]. Dia berujar: “Strive for continuous improvement, instead of perfection[3]. Dengan demikian, maka jika kita fokus pada perbaikan yang berkelanjutan, maka sejatinya kesempurnaan akan menjadi bagian dari diri kita. Maka sungguh suatu pilihan yang tepat jika kesempurnaan (perfection) menjadi bagian dari Nilai-Nilai Kementerian Keuangan, karena dengan diterapkannya nilai ini akan menghantarkan organisasi menjadi yang terbaik yang dimiliki bangsa ini.

Salam Continuous Improvement!  

REFERENSI:

  1. http://www.menpan.go.id/berita-terkini/4170-rapor-akuntabilitas-kinerja-k-l-dan-provinsi-meningkat
  2. https://en.wikipedia.org/wiki/2003_World_Championships_in_Athletics#Track
  3. http://www.brainyquote.com/quotes/quotes/k/kimcollins234073.html
Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini