Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Artikel DJKN
Edukasi Keuangan Negara Sejak Usia Dini
Andika Putra Bharata
Senin, 23 Juli 2018 pukul 12:12:09   |   1433 kali

“Anak adalah cindera rasa, obor asa, jejak nyata ada kita di dunia hingga surga”, Helvy Tiana Rosa.

Mengutip dari novel ‘Ketika Mas Gagah Pergi’ yang ditulis oleh Helvy Tiana Rosa di atas, nampaknya tidaklah terlalu berlebihan ketika kita menganggap bahwa anak-anak kita di masa kini adalah sosok yang akan mengemban tanggungjawab serta menentukan nasib Negeri ini di Masa Depan.

Menggantungkan cita-cita di telapak tangan mungil anak-anak kita juga bukan berarti, kita sebagai orang dewasa harus lepas tangan dan tak ambil pusing dengan keadaan di masa depan. Justru sebaliknya, karena mereka lah yang akan menjalani dan merasakannya di masa depan, kita di masa kini lah yang harus menunjukkan jalannya. Anak-anak kita kelak yang akan tumbuh di lingkungan tertentu. Bukankah seharusnya kita juga ambil bagian dalam mempersiapkan lingkungan yang akan tumbuh bersamanya?

Hal tersebut juga berlaku pada proses pengenalan pengelolaan Keuangan Negara pada anak-anak kita. Pengajaran tentang keuangan negara sejak usia dini sangat penting dilakukan bukan hanya karena kita sudah memasuki era yang sangat kompetitif dan sarat akan konsumerisme, namun juga karena kita hidup di dalam sebuah negara. Dengan mengajarkan hal tersebut, pemahaman anak-anak terhadap nilai-nilai keuangan negara akan semakin kuat.

Keluarga

Sebagai madrasah dan jembatan pertama anak-anak menghadapi kehidupan nyata di dunia, keluarga harus lah yang pertama kali mengenalkan tentang elemen-elemen pokok keuangan negara kepada anak-anak. Mulai dari cara mengenalkan apa itu uang, bagaimana cara menggunakannya, dan tentunya pembentukan dasar kepribadian yang baik, seperti larangan mencuri dan mengambil tanpa izin.

Seringkali kita orang tua menyepelekan hal-hal di atas. Kita para orang tua masih menganggap persoalan mengenai keuangan – apalagi keuangan negara adalah urusan orang dewasa, sehingga anak-anak dirasa belum perlu untuk memahaminya. Padahal kebiasaan untuk peduli terhadap uang, kepribadian yang baik dalam menjaga uang, juga pengenalan terhadap negara sendiri harus dibangun sejak dini. Sulit jika ditumbuhkan ketika dewasa dimana masalah dan risiko yang dihadapi jauh lebih kompleks.

Untuk itu edukasi keuangan negara harus digalakkan sejak dini guna membentuk generasi masa depan yang lebih matang dalam pengelolaan keuangan negara, punya nilai nilai dasar yang baik, serta bibit bibit nasionalisme yang unggul.

Sekolah

Di masa sekolah, anak anak akan rentan terhadap asimilasi dan akulturasi budaya sebagai dampak atau hasil interaksi serta pembelajarannya dari orang lain, terutama saat mereka mulai menginjak usia belasan. Termasuk juga dalam hal pemahaman mereka terhadap keuangan. Untuk itu diperlukan Guide Line yang jelas agar anak-anak bisa mengetahui mana yang baik dan buruk, mana yang harus atau tidak seharusnya dilakukan. Disini peran institusi pendidikan anak pada level dini diperlukan untuk memberikan Guide Line tersebut sekaligus memantapkan nilai-nilai dasar yang sebelumya didapatkan di keluarga.

Contoh edukasi yang cocok diterapkan di sekolah atau madrasah dasar bisa saja dimulai dari tentang bagaimana mengatur uang saku mereka, lalu memperkenalkan kepada mereka cara menabung, memberi mereka jurnal harian pengeluaran mereka di sekolah, memberi mereka pendidikan dan pengawasan yang baik dan benar tentang jabatan bendahara di dalam kelas, hingga bermain role-play sederhana tentang pembuatan kebijakan di sebuah negara. Tentu, dibutuhkan juga kurikulum yang tepat untuk penumbuhan pemahaman tentang, Keuangan, Negara, Pancasila dan Cinta Tanah Air.

KPKNL

Sebelumnya, KPKNL sering kali hanya terbatas mengadakan sosialisasi dan pendidikan Keuangan Negara melalui visit KPKNL, visit DJKN, ataupun melalui berbagai macam sosialisasi yang berbentuk pengayaan yang hanya bisa diterima oleh peserta dari pendidikan menengah ke atas. Sayangnya, belum ada langkah-langkah praktis yang dilakukan pada level pendidikan dini dan dasar.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, KPKNL mulai serius dalam penanaman nilai-nilai keuangan negara pada anak-anak usia dini. Salah satu langkah yang patut diapresiasi adalah dengan adanya gerakan Kemenkeu mengajar. Meski bersifat temporal, Gerakan Kemenkeu mengajar adalah contoh nyata perjuangan literasi keuangan negara yang dimulai sejak dini.

Program Kemenkeu Mengajar dibuat dengan tujuan penambahan wawasan anak – anak terhadap pengelolaan keuangan negara yang cocok pada jenjang pendidikan dasar. Namun, anak-anak usia sekolah dasar tentunya tidak akan tertarik mendengarkan presentasi panjang lebar mengenai keuangan. Program pun dibuat atraktif, menyenangkan, interaktif dan relevan dengan kehidupan mereka. Untuk itu edukasi disajikan menggunakan pendekatan story telling, dengan menyelipkan games serta kuis. Melalui inisiatif seperti ini, diharapkan dapat meningkatkan minat siswa untuk mengelola keuangan dengan lebih bijak serta lebih mencintai tanah airnya.

Pada level KPKNL pergerakan ini juga harus terus dioptimalkan misalnya dengan mengadakan/memaksimalkan (jika sudah ada) ruang penitipan anak dimana ruang penitipan anak disulap menjadi ruang bermain dengan aksesoris khas keuangan negara, ada juga literasi atau buku bergambar tentang cinta tanah air. Tak sampai disitu, bisa juga diadakan dalam satu bulan sekali Hari Khusus membawa anak ke KPKNL. Dengan demikian, anak anak dapat langsung melihat bagaimana penerapan senyum salam sapa. Bagaimana seharusnya pekerjaan pengelolaan keuangan negara yang sebenarnya dilakukan, atau sekadar bagaimana berinterkasi yang baik antar sesama teman. Anak-anak akan merekam hal itu, mengingatnya, lama – lama jadi kebiasaan dan kemudian akan berasimilasi dalam kepribadiannya.


Sifat kognitif anak yang masih konkret dan masih dalam tahap perkembangan atau cenderung impulsif sangat efektif untuk menanamkan literasi keuangan dan menyebarkan pemahaman cinta terhadap bangsa. Komitmen bersama, sinergi semua pihak, serta kehati-hatian dalam mengedukasi sangat dibutuhkan untuk kesuksesan penanaman nilai-nilai literasi keuangan negara melalui keluarga, sekolah dan juga KPKNL sebagai Lembaga Pelayanan Publik. Karena bagaimanapun, pada anak-anak di masa kinilah kita titipkan masa depan bangsa kita.


Selamat Hari Anak Nasional. Dengan Cinta, Tim HI KPKNL Padangsidimpuan – 23 Juli 2018


Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini